Ads 468x60px

Rabu, 28 Agustus 2013

Linguistic imperialism


Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahasa inggris telah menjadi bahasa international, bahasa yang digunakan untuk komunikasi antar negara dalalam segala hal, seperti ekonomi, bisnis, atau hal hal lainnya, sebuah artikel dari Robert yang berjudul Linguistic imperialism alive and kicking. Kebijakan AS dan Inggris untuk mempromosikan keahlian dalam mengajar bahasa Inggris di seluruh dunia telah merusak peluang multilingualisme dan pendidikan. Imperialism atau imperialisme dalam bahasa indonesia berarti suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain, yang bertujuan untuk kepentingan negara tersebut. Kenapa dikatakan merusak, itu mungkin karena upaya untuk memperkuat pembelajaran bahasa Inggris. Mereka menyarankan kuat bahwa Tesol / ELT adalah bagian dari masalah daripada solusi. Ada semakin banyak bukti bahwa apa yang ditawarkan mungkin sebenarnya menyebabkan kegagalan pendidikan.  Ada bukti ilmiah, misalnya dari Spanyol, bahwa bahasa Inggris utama bukanlah kisah sukses sejati: justru sebaliknya.
Memang saat ini banyak negara negara seperti singapur  yang mengumumkan bahwa Bahasa inggris sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan singapura atau vietnam yang menjadikan bahasa inggris sebagai pelajaran wajib di kebanyakan sekolah. Tapi ada berita mrngejutkan tentang kegagalan Namibia yang menjadikan Bahasa inggris sebagai media utama pendidikan. Dan ada berita mengejutkann lain tentang Mitos keyakinan bahwa belajar bahasa Inggris adalah semua yang kita butuhkan untuk menuju kesuksesan hidup. Kebijakan dipengaruhi oleh mitos ini mencegah sebagian besar anak-anak dari mengakses pendidikan yang relevan.
Mungkin hal yang sama seperti kegagalan besar namibia  akan terjadi kepada negara kita  juga jika negara kita menerapkan b inggris sebagai media utama pembelajaran pembelajaran di sekolah, bayangkan apa yang akan terjadi jika semua guru atau dosen menerangkan atau menyampaikan mata pelajarannya dengan bahasa inggris. Mungkin untuk kelas kelas unggulan atau mahasiswa jurusan bahasa inggris itu bisa di maklumi, tapi bagaimana jika itu diterapakan di tiap tiap kelas di sekolah. Bagaimana bisa siswa paham akan pelajaran yang di sampaikan sedangkan untuk memahami perkataan guru aja tidak bisa. Bahkan banyak terjadi pada mahasiswa mahasiswa jurusan bahasa inggris yang sulit memahami penjelasan dosennya yang memakai bahasa inggris sebagai media pembelajaran. ke Nyatanya para siswa lebih mudah memahami materi yang di sampaikan oleh guru mereka dengan bahasa daerah seperti sunda atau jawa atau bahasa national yaitu bahasa indonesia..
ada berita lain tentang  "AS meluncurkan dorongan global untuk berbagi keterampilan ELT". Latar belakangnya adalah pada November 2011 Departemen Luar Negeri AS dan Asosiasi Internasional Tesol (baru-baru ini berganti nama) mengumumkan kemitraan untuk memenuhi permintaan global untuk bahasa Inggris dan "Bekerja di koordinasi dengan perusahaan AS, perguruan tinggi, penerbit, dan pemangku kepentingan lain untuk ELT meningkatkan jangkauan dan operasi internasional mereka ". Drive ini adalah model keberhasilan British Council dalam memperluas pengaruh Inggris di seluruh dunia. Ada contoh dalam 17 edisi Februari Belajar Bahasa Inggris: Tony Blair mempromosikan Inggris ELT di Thailand, Inggris mengambil "peran di Ukraina mendorong primer".
Tidak bisa kita pungkiri dan memang harus kita akui bahwa bahasa inggris telah menguasai dunia, dibandingkan dengan bahasa arab bahas inggis lebih berkembang, karena itu orang orang lebih tertark untuk mempelajari bahasa inggris dari pada abahasa arab ataupun bahasa indonesia walaupun bahassa arab adalah bahasa agama islam dan bahasa yang di pakai pada kitab suci al quran dan bahaa indonesia yang menjadi bahasa kita sendiri. kita bisa kita lihat hampir tiap sekolah atau mungkin semua sekolah ada mata pelajaran bahasa inggris. Tapi coba kita lihat sekolah mana saja yang ada mata pelajaran bahasa arab, mungkin hanya sekolah yang berbasis pesantren. Dan itupun tak seberapa jumlahny. Hal ini sepertinya sudah direncanakan untuk menjadikan bahasa inggris mendominasi di seluruh dunia dan mengilangkan bahasa ibu atau bahasa daerah, seperti yang tertulis dalam artikel robet yaitu Kebijakan AS dan Inggris untuk mempromosikan keahlian dalam mengajar bahasa Inggris di seluruh dunia telah merusak peluang multilingualisme  atau keanekaragaman bahasa dan pendidikan.
kitabisa  lihat pada kenyataannya  bahwa bahasa ibu semakin kesini bahasa ibu semakin dilupakan, itu karena kita menganggap bahwa bahasa inggris lebih penting untuk di pelajari. Ini memang merupakan sebuah dilema, jika kita tidak mengikuti perkembangan jaman, kita bisa di sebut ketinggalan, kita bisa lihat alat alat teknologi sekarang ini kebanyakan memakai berbahasa inggris. Sebaaliknya jika kita mendominasikan bahasa inggris maka bahasa ibu lambat laun semakin hilang. Jadi mungkin kesimpulannya jangan terlalu Unesco telah menekankan pentingnya bahasa ibu selama lebih dari 50 tahun.

  references
- http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2164607-pengertian-imperialisme-dan-kolonialisme/#ixzz2dF0jEdJa
- http://www.theguardian.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berrkomentar dengan baik dan benar..