|
Subject pronouns
|
Object Pronouns
|
Possesive Adjectives
|
Possesive Pronouns
|
Reflexsive Pronouns
|
1st Person
|
I
|
me
|
mine
|
my
|
myself
|
2nd Person
|
you
|
you
|
your
|
yours
|
yourself
|
3rd Person (male)
|
he
|
him
|
his
|
his
|
himself
|
3rd Person (female)
|
she
|
her
|
her
|
hers
|
herself
|
3rd Person
|
it
|
it
|
its
|
(not used)
|
itself
|
1st Person (plural)
|
we
|
us
|
our
|
ours
|
ourselves
|
2nd Person (plural)
|
you
|
you
|
your
|
Yours
|
yourselves
|
3rd Person (plural)
|
they
|
them
|
their
|
theirs
|
theirselves
|
Jumat, 30 Agustus 2013
pronoun chart
Rabu, 28 Agustus 2013
Linguistic imperialism
Seperti yang telah kita ketahui bahwa
bahasa inggris telah menjadi bahasa international, bahasa yang digunakan untuk
komunikasi antar negara dalalam segala hal, seperti ekonomi, bisnis, atau hal
hal lainnya, sebuah artikel dari Robert yang berjudul Linguistic imperialism
alive and kicking. Kebijakan AS dan Inggris untuk mempromosikan keahlian dalam
mengajar bahasa Inggris di seluruh dunia telah merusak peluang multilingualisme
dan pendidikan. Imperialism atau imperialisme dalam bahasa indonesia berarti suatu sistem penjajahan langsung dari
suatu negara terhadap negara lain, yang bertujuan untuk kepentingan negara tersebut.
Kenapa dikatakan merusak, itu mungkin karena upaya untuk memperkuat
pembelajaran bahasa Inggris. Mereka menyarankan kuat bahwa Tesol / ELT adalah
bagian dari masalah daripada solusi. Ada semakin banyak bukti bahwa apa yang
ditawarkan mungkin sebenarnya menyebabkan kegagalan pendidikan. Ada bukti ilmiah, misalnya dari Spanyol, bahwa
bahasa Inggris utama bukanlah kisah sukses sejati: justru sebaliknya.
Langganan:
Postingan (Atom)